Yesus Mati Ditiang Salib Dan 3 Hari Kemudian Bangkit, Lalu Sudah Pantaskah Dia Disebut Tuhan?
Kisah penyaliban dan kebangkitan Yesus Kristus adalah salah satu peristiwa paling sentral dalam ajaran agama Kristen. Kisah ini merupakan dasar iman bagi umat Kristen di seluruh dunia dan mengandung makna yang mendalam tentang penebusan dan kebangkitan. Mari kita telusuri kisah ini dengan penuh penghormatan dan rasa hormat terhadap keyakinan umat Kristen.
Sejarah penyaliban yesus oleh tentara romawi
Kisah penyaliban Yesus dimulai pada malam Kamis Suci, ketika Ia ditangkap oleh para penjaga di taman Getsemani. Ia kemudian dihadapkan kepada otoritas Yahudi dan Romawi, yang akhirnya menghukum-Nya dengan hukuman mati di kayu salib. Yesus disalibkan di Bukit Golgota, tempat Ia mengalami penderitaan yang luar biasa selama beberapa jam sebelum akhirnya meninggal.
Setelah kematian-Nya, jenazah Yesus dimakamkan dalam sebuah kuburan batu yang besar. Namun, tiga hari kemudian, pada hari Minggu Paskah, terjadi kejadian yang mengejutkan. Para pengikut Yesus pergi ke makam-Nya untuk mengurusi jenazah-Nya, namun mereka mendapati bahwa batu penutup makam telah digeser dan makam itu kosong.
Saat mereka bingung dan terkejut, dua malaikat muncul dan memberitahu mereka bahwa Yesus telah bangkit dari kematian, seperti yang Ia janjikan sebelumnya. Para pengikut-Nya kemudian melihat Yesus hidup dalam berbagai penampakan, memberikan bukti-bukti nyata atas kebangkitan-Nya.
Salah satu penampakan paling penting terjadi ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya di sebuah ruangan tertutup. Ia muncul di antara mereka dan menunjukkan luka-luka-Nya sebagai bukti identitas-Nya. Ini adalah momen yang sangat penting dalam keyakinan umat Kristen, karena menegaskan kebangkitan Yesus dari kematian.
Kisah penyaliban dan kebangkitan Yesus Kristus memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Kristen. Mereka melihatnya sebagai bukti nyata atas kasih karunia Allah dan janji kehidupan yang kekal bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Bagi umat Kristen, kisah ini bukan hanya sebuah cerita sejarah, tetapi juga sumber pengharapan dan kekuatan dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Dengan merayakan Paskah setiap tahun, umat Kristen memperingati kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Ini adalah saat untuk merenungkan pengorbanan-Nya yang besar dan mengingat janji kehidupan yang kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Dengan penuh rasa syukur dan pengabdian, umat Kristen terus mempersembahkan kisah penyaliban dan kebangkitan Yesus Kristus sebagai dasar iman mereka dan sumber pengharapan bagi masa depan yang lebih baik.
Pertanyaan Kontroversial Dalam Kematian Yesus
Narasi diatas merupakan keyakinan umat kristen dalam membentuk opini dari zaman dahulu bahwa yesus adalah tuhan. Namun dari cerita diatas akan banyak timbul pertanyaan dan keraguan bahwa yesus bisa disebut entitas tuhan? Diantaranya :
- Yesus mati lalu 3 hari kemudian dia bangkit, Kalau yesus itu tuhan? selama 3 hari mati, lantas dia berada dimana?,
- Yesus mati lalu 3 hari kemudian dia bangkit, Kalau yesus itu tuhan? selama 3 hari dia mati apakah langit dan bumi, angkasa, jagat raya ini tidak memiliki tuhan?
- Yesus mati lalu 3 hari kemudian dia bangkit, Kalau yesus itu tuhan? terus siapa yang membangkitkan yesus?
- Apakah pasukan romawi yang membunuh yesus mendapatkan pahala karena telah membunuh yesus dan menggenapi nubuwatnya?
- Jika anda sebagai umat kristen ada di masa penyaliban yesus, apakah anda akan membela dan menghentikan pembunuhan tersebut atau malah ikut membantu pembunuhan yesus?
- Apakah tega sebagai umat kristen menyebut yesus itu mati terkutuk di tiang salib, seperti yang dijelaskan dalam ayat Galatia : 13
Post a Comment for "Yesus Mati Ditiang Salib Dan 3 Hari Kemudian Bangkit, Lalu Sudah Pantaskah Dia Disebut Tuhan?"